Jumat, 26 Juli 2019

masyarakat desa sui asam







MASYARAKAT PARIT PERMATA JAYA


Parit Permata Jaya merupakan salah satu daerah yang ada di Desa Sui. Asam Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Kuburaya. Desa ini memiliki penduduk 100 kepala keluarga. Sebagian besar penduduknya bersuku Madura dan sisanya bersuku Melayu. Suku Melayu bertempat tinggal di daerah laut sedangkan Suku Madura  di daerah darat.
             Sebagian besar mata pencaharian mereka adalah sebagai petani, petani karet, kelapa dan lain sebaginya. Dan mereka juga memiliki latar pendidikan yang rendah yaitu rata-rata tidak memiliki ijazah tingkat dasar. Artinya mereka memang ada yang tidak sekolah sama sekali da nada yang sekolah tapitidak sampai tamat.
Kegiatan selama sepekan yang dilakukan oleh mahasiswa IAIN Pontianak di Parit Permata Jaya cukup memberikan kesan memuaskan, baik dari bentuk kegiatan ibadah maupun sosial. Bentuk ibadah seperti tausiyah, kultum di waktu shubuh, tadarus Quran, pengajian anak anak. Sementara di kegiatan sosial seperti bersih bersih lingkungan sekitar sekolah, masjid serta sekitar rumah warga.  
Masyarakat dan anak-anak di sana sangat senang dengan kedatangan kami. Kami disambut dengan ramah tamah dan dilayani dengan cukup memuaskan. 
Ustadz Hasan Bashori selaku Kepala Lembaga Pendidikan Islam Madrasah Ibtidaiyah Swasta Al Hidayah menuturkan bahwa dengan adanya mahasiswa IAIN Pontianak bisa memberikan kontribusi yang terbaik buat anak didiknya, karena sebagian besar anak didiknya jauh dari nilai-nilai kebangsaan dan kurangnya memiliki wawasan disampaikan saat pembukaan Pekan Bakti Mahasiswa (PBM) IAIN Pontianak 2019.
Setiap pekan warga kampung mengadakan kegiatan yasinan dan tahlilan, yang dihadiri para sesepuh, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan warga sekitar. Biasanya kegiatan tersebut diadakan setelah salat Isya pada malam Jumat. Kajian kemuslimahan juga diadakan setelah salat Jum’at dengan mengundang penceramah. Kegiatan tersebut dihadiri oleh kalangan ibu dan bapak, serta remaja. Adanya kegiatan ini sebagai tujuan meningkatkan rasa persaudaraan di antara warga sekitar. 
Masyarakat setempat sangat kental dengan budaya yang telah dilakukan sejak dulu, seperti mengingat kematian. Ritual kematian ini, diisi dengan tahlilan di rumah duka. Ritual yang dilakukan untuk mendoakan arwah yang telah pergi meninggalkan dunia. Kegiatannya akan dimulai setelah salat Isya secara berjamaah dan akan dipimpin oleh kiyai atau ustadz.  Kegiatan diakhiri dengan menyantap hidangan yang disediakan oleh yang tuan rumah yang telah mengundang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar